Saturday, June 25, 2011

Kisah pergantian arah Kiblat

Ini materi 2 minggu hasil ngaji gw. Mo gw sharing disinih karena cerita inih menarik menurut gw.

Gw kasih gambaran dulu posisi antara Mekkah, Madinah dan Baitul Maqdis. Jadi posisi mereka bertiga ituh sejajar, Mekkah di selatan, Madinah ditengah2 dan Baitul Maqdis di utara.

Jadi ketika Rasulullah masih berada di Mekkah, ketika dia sholat, selalu menghadap ke dua arah, Ka'bah di Mekkah dan kearah Baitul Maqdis. Ga ada masalah. Menjadi masalah ketika Rasulullah saw hijrah ke Madinah. Karena Madinah berada di tengah2, Rasulullah akhirnya sholat menghadap Baitul Maqdis sementara beliau ingin menghadap ke Ka'bah Mekkah.

Hal inih sering menjadi cemoohan kaum yahudi di Madinah. Mereka bilang, kalau Rasul tidak punya pendirian, mengaku membawa ajaran baru, tapi arah kiblat masih mengikuti arah kiblatnya orang2 yahudi. Kejadian inih terus berlangsung selama 16 bulan lamanya.

Sering dalam 16 bulan tersebut, Rasulullah menghadapkan wajahnya ke langit, meminta kepada Allah untuk boleh memindahkan kiblat ke arah Mekkah.

Cerita turunnya ayat yang memerintahkan untuk mengganti arah kiblat yang menarik. Ketika ituh Rasulullah saw sedang sholat Ashar berjamaah. Lalu turunlah ayat tersebut yang ada didalam surat Al Baqarah :

Sungguh Kami (sering) melihat wajahmu menengadah ke
langit, maka sungguh Kami akan palingkan kamu ke kiblat
yang kamu sukai. Maka palingkanlah wajahmu kearah
Masjidil Haram. ( QS. Al-Baqarah (2) : 144 )


Seketika ituh juga, posisi Rasulullah berubah, dia berjalan memutar dari arah depan ke belakang, dan para sahabat seketika ituh juga ikut memutarkan tumitnya. Tapi ga semua jamaah ikut memutar, disituh jelasnya mana kaum munafik, mana muslim sejati. Orang2 yang tidak mau ikut berputar termasuk orang2 yang munafik.

Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menjadikan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.
QS. al-Baqarah (2) : 143


Subhanallah...gw ngebayangin kejadiannya dan bener2 salut akan keimanan para sahabat. Bener apah yg Rasul bilang, orang2 terbaik yang pernah ada adalah para sahabat, dan 2 generasi sesudahnya. Imannya masih murni, belum tercampur yang lain2.

Seandainya gw bisa hidup jaman para sahabat n bisa liat Rasulullah saw dengan mata gw sendiri....

bacaan yang bagus tentang mengapa ka'bah yang dipilih sebagai kiblat:
http://tyo-prasetyo86.blogspot.com/2010/12/mengapa-shalat-menghadap-kabah.html