Friday, April 27, 2012

Napak Tilas Saat-Saat Kuliah Dulu

Hari inih adalah hari pernikahan salah satu temen gw, dian, di bogor. Pagi2 maya sama gw berangkat kesana untuk liat acara akad nikahnya. Cukup terharu juga gw, liat dia akirnya bersanding dengan seorang lelaki yang akan menjadi imam untuknya. Seseorang yang telah mengambil alih tanggung jawab seorang ayah terhadap anak perempuannya. Seseorang yang telah melengkapi setengah dari imannya. Ah...semoga pernikahan ini adalah pernikahan yang penuh berkah dari Allah swt, dan mereka...walaupun ujian akan banyak melanda...tetap dengan penuh sabar dan saling toleransi..., bisa membentuk keluarga yang samara. Aamiin. My pray for u always my dear friend :).

Pulang dari akad nikah dian, gw sama maya memutuskan untuk jalan2 dulu di sekitar kota Bogor. Satu kota yang penuh kenangan buat kita, kota yang telah menghabiskan waktu kita selama 5 tahun menempuh pendidikan. Mobil akirnya gw putarkan masuk ke dalam kampus IPB baranang siang. Begitu masuk pintu II, seketika itu juga memori saat2 kuliah mengalir deras di otak gw. Liat nama jurusan..bangunan jurusan, trus kita puterin bangunan2 disana...dan akhirnya memutuskan untuk memakirkan mobil di depan gedung yang entah apa namanya sekarang, gw udah lupa, yang pasti dulu ituh adalah gedung statistik.

Berjalan kita masuk ke gedung itu, liat ruangan2 yang pernah jadi tempat kita kuliah. It seems to me, that all my friends are present there. Inget saat kita nunggu kelas karena kelasnya dipake sama kakak kelas, becanda2, nyontek saat ujian. :)). Ah...memori !. Perjalanan kita lanjutkan terus hingga sampai ke ruangan kaca Ilkom dari sisi samping. Liat ruangan yang pernah jadi tempat untuk ambil nilai hasil ujian..., bangunannya udah terlihat sangat tua. Trus dulu, di tempat itu ada tenis meja, dimana anak2 co sering main itu sehabis kuliah selesai atau diantaranya, dan gw kadang ikutan main, atau gabung sama ce2 lain baca komik.

Lanjut kita mengitari sampai ke ruangan depan ruang kaca. Gw inget, dulu anak2 35 semua pernah poto bareng disituh. Gw liat lagi...seolah2 semua anak ilkom 35 lagi duduk disituh...bergaya untuk difoto. Lagi-lagi memori !. Setelah itu kita keluar dari ruang kaca. Cukup sedih juga liat ruang kaca sekarang seolah2 tidak berpenghuni. Sepi...dan agak tidak terawat. Mungkin karena perkuliahan sudah dipindahkan ke Darmaga. Tapi gw seneng, bangunan Ilkom tidak termasuk bangunan yang digerus oleh kemegahan mall Botany Square. Jadi gw masih bisa bilang dengan bangga....dibangunan ituh, dulu gw pernah kuliah. Masih ada, dan masih tetap tegap berdiri.

Lalu kita berjalan hingga sampai ke DPR (dibawah pohon rindang), masih tetap jadi tempat makan, tapi sekarang jadi lebih bersih dan lebih bagus. Tapi kita ga makan disituh, selain masih kenyang karena udah ngebakso selot dulu, rasanya jg udah beda. Itu bukan DPR yang kita kenal dulu.

Terus kita berjalan hingga sampai ke Takol. Takol sekarang tetap takol yang sama seperti yang dulu. Disaat yang lain berubah...takol tetap mempertahankan bentuk dan fungsinya. Sejuk, rindang dan menyenangkan untuk jadi tempat istirahat. Disitu dulu, 1 jam sebelum praktikum fisika dasar, gw & temen2 selalu ngumpul untuk bikin laporan hasil praktikum sebelumnya. Mengcopas dari teman, istilah tepatnya. Kita duduk disitu sebentar, merasakan kesejukan semilir angin dari pohon2 yang berumur sudah teramat tua.

Kemudian kita berjalan, melihat ke arah lapangan bola, tempat dulu anak2 co sering main ketika jam kuliah selesai, ataupun tanding lawan kakak kelas. Kini lapangan itu sudah berubah alih menjadi jalan masuk mall. Ah..., dulu pak Andi Hakim Nasution (alm) menolak gagasan pendirian mall oleh IPB. Tapi, kini mall itu berdiri teramat megah dan seolah2 mengkerdilkan kampus yang berada tepat disampingnya.

Lanjut kita berjalan, sebelum kembali ke mobil, kita balik lagi ke gedung statistik (alm). Duduk disituh sebentar, sambil mengenang kembali bahwa terkadang dulu, anak2 35 sering duduk disitu menunggu dosen datang. Tak sadar, kita melihat satu dosen ilkom yang pernah mengajar kita dulu. Sesosok dosen yang sangat di hormati karena dia mengajar inti pelajaran dari ilkom...Algoritma & Pemrograman. Satu pelajaran yang sampai sekarang lumayan jadi momok buat gw, karena susah banget nangkepnya. Apa itu pointer, array, bagaimana membaca logic suatu coding. Ah...sampai sekarang pun, gw cuma bisa baca coding sebatas if -then-else dan simple looping. Tapi klo udah berpointer & ber array ria....wassalam !.

Pak Julio....semua anak ilkom pasti kenal nama itu. Dia terlihat berbeda saat tadi kita melihatnya. Kita tidak menyapanya....lebih karena sungkan, dan dia pun tidak mengenali kita. Wajar... :P. Dia terlihat tua dengan beberapa uban yang terlihat jelas dari rambutnya. Tak sadar, gw menghitung mundur kapan terakhir gw pergi meninggalkan kampus ini. Ah...udah 9 tahun ternyata. Tak heran begitu banyak yang berubah. Jurusan2 baru bermunculan, gedung yang beralih nama, bahkan ada LPPOM MUI disana, tepat di depan ruang kaca.

Gw bertanya sama maya, jika ada satu kesempatan, semua anak 35 kuliah lagi, di tempat yang sama, waktu yang sama, akankah kita akan bisa seasik dan sekompak waktu kita kuliah dulu ?. Maya pun menggelengken kepalanya...dan gw setuju. Dulu kita bisa kompak dan asik karena kita satu tujuan. Kita masih muda, belum ada tanggung jawab apa2, hanya belajar dan dapat nilai sebaik2nya. Masalah kita paling hanya berkisar di pelajaran, nilai dan pacaran :)). Sekarang jamannya sudah berbeda. Banyak yg sudah berumah tangga dan mempunyai anak. Kepentingan dan prioritasnya pun berbeda pula.

Apapun itu, akan ada satu yang tetap sama dan tidak akan pernah berubah selamanya. Kenangan. Kenangan akan pernah ada satu masa yang teramat menyenangkan yang pernah kita habiskan, kebodohan2 dan kegilaan2 yang pernah kita jalani bersama2 ketika kita kuliah dulu. Kenangan itu akan terus terpatri dalam benak masing2 kita dan tidak akan pernah tergantikan. Untuk gw terutama.

Wednesday, April 25, 2012

Jobs that fits me - so far

Back years before, i was struggling doing my job. I mean, its not that i dont like it, its just that...so hard for my tiny brain to improve my skill based on learning from the Internet....while as everybody know...you could always learn from it. From the posted article, or from the forum. But somehow...i just dont understand what they'r talking about.

First job i got was a computer lecturer. I do love teaching...but somehow...it's not that easy to say what's on my mind to make my students understand what i'm trying to explain. Somehow, i want to learn how to upgrade my speech skill. Afterward, i became an implementer, a person who implements the software to a client, and try the best he can to explain the how to...and answering the problem that may arise. It was fun actually....but my skill does not improve. I just go to a client, explaining the software, listening to every question they have, if i could answer it then i will, otherwise, ill ask the programmer before it goes back to the client. The circle loops the same.

Then i tried to become a software QA. Based on what i've experiencing as an implementer, somehow i know how to find bugs and error. Read the specific requirement document...click here and there...then voila !...bugs are coming. But becoming QA is not just about clicking. There are many techniques. White box testing, black box testing...automatic software and many more. Until now, i dont even know the difference between the white and black box testing :P, and im not sure either, which one that i have skilled of. Maybe because i didn't get the basic theory about it. I tried to join a QA forum....frankly...i dont know what are they talking about. So blur !. And everytime i want to read the theory...not in about 3 minutes...., zzzzzz..... Amazing !

Now i tried a new job...as SEM. I didnt even know what SEM is in the beginning. I took this job just because my friend offered me and i was thingking...why not ?. I guess i was so lucky to have a very good leader who taught me so much about the basic principal of it. And without i realize, i started to become more n more interested in this field. Read many theories from Google, watch the video about it on youtube, join the webinar. And.....i could understand what they'r talking about. Yes i say...i do !. I know the theory and i know how to implement it in the reality. I understand when they r talking about max CPC, keyword optimization, quality score, impression share, how grouping the keywords and etc etc. And i like it. I like to know that i could understand it.

The more i learn about this, the more new technology arise. Google is so dynamic, and its so ..cool !. I finally found what ive been searching for all this time. A job where not just because i like, but i can follow it. One person ever said this sentence to me. When you work, choose either you really like, or make sure you get a well damn paid. I've tried the second one, didn't have a good feeling. Now im taking the first advise. And it feels so good :). I just hope this is not just a temporary feeling...for good.

Saturday, April 7, 2012

Aku, Saya, Gue...dan yang Sebangsanya

Menurut gw, bahasa paling gampang ituh adalah bahasa Indonesia. Bukan karena gw orang indo, tapih karena setelah melakukan perbandingan dgn beberapa bahasa lain kaya bahasa Inggris, Belanda, Arab, emang bahasa Indonesia ituh yg paling gampang. Gampangnya di sebelah mana ?

Contoh yang paling gampang adalah, kita ga kenal yg namanya perubahan kata kerja dari sekarang ke bentuk lampau atau ke yg akan datang. Yang......dimanah ituh adalah hal paling menyulitkan buat orang2 indo ketika belajar bahasa lain. 1 Contoh kata menulis.
Inggris : write -> wrote
Belanda : schrijf -> schreef
Arab : yaktubu -> kataba
Indonesia : menulis -> menulis

Mo ituh dari jaman kuda gigit besi sampe jaman besi yang gigit kuda, di indonesia mah, menulis yah menulis. Gampang kan ? :D. Satu lagi kelebihan bahasa Indonesia adalah, tidak mengenal jamak. Mau 1 buku, 2 buku, 3 buku...yah buku, cuma dikasih tau ajah jumlah bukunya dengan bilangan. Coba di bahasa lain
Inggris : book -> books
Belanda : boek -> boeken
Arab : kitab -> kutub

Ituh beberapa kemudahan2 dalam bahasa Indonesia...., yang saking gampangnya, banyak hal2 yg simple, tapih ketika coba di terangkan ke foreigner jadi susah jelasinnya. Sepertih ketika gw ditanya...,'wat moet je zeggen in indonesisch voor 'ik' ? (bhs indo nya 'saya' apah ?). Simple question...difficult to answer.

Kenapah ? karena 'ik' ituh bisa banyak. Ada saya, aku, gw, dirikuh, kita orang, ambo, awak, ana, nama sendiri, eyke. Banyak deh. Terutama di kata...aku, saya dan gw. Artinya sama, fungsinya beda.

Aku...lebih ke (menurut gw) untuk ga gituh formil, mostly dipake sama orang2 jawa / yg tinggal di jawa. Bisa juga dipake klo lagi ngomong sama pasangan kita. Saya dipake untuk yg butuh acara2 formil ato ketemu orang baru yang lebih tua. Waktu ituh gw kenal 1 bule yang manggil dirinya sendiri dengan 'aku'. Sounds weird in my ear. Bukan kenapah2....tapih menurut gw, foreigner ituh lebih cocok pake kata saya.

Sedangkan gw..., nah inih adalah kata eksklusif untuk orang2 jakarta / yg tgl di jakarta :D. Gw dipake untuk non formil banget, dengan yang sepantaran, n biasanya yg udh deket hubungannya kaya ama temen ato ama sodara. Dan jangan pernah bilang menggunakan kata 'gw' ke orang tua...ga sopan !.

Gw pernah punya sodara, asli dari medan, waktu ituh lagi maen ke jakarta. Dia nelp temennya, pas gw lg ga sengaja denger dia dengan gaya 'sok2an' jakarta, ngomong 'gw' tapih pake logat medan. Illfeellllllll banget. Menurut gw, kalo emg ga biasa ngomong 'gw', jangan sok2an deh ikut2n. Coz as i wrote earlier...ituh adalah kata eksklusip orang Jakarta / yang lama tinggal di situh. Yang ada orang2 akan ngetawain jadinya.

Naahh...back to the question i was asked before. What should i answer ? Kalo gw bilang 'saya' then klo dia denger gw ngomong ke temen menggunakan kata 'gw', gimanah jawabnya ?. Masa kudu jelasin sepanjang jalan kenangan si ...hadeehhh *tepok jidat.

Bahasa Indonesia ituh simple....tapi ribet buat orang yg mau belajar bahasa Indonesia :D, karena ga ada patokan yang tepat. Apa yg diajarin di kelas, ga akan dia denger di jalan. Karena yg di ajarin ituh bahasa formil yang 180 derajat bedanya sama yg di jalan. Beda sama bahasa lain yg formilnya ga sampe sgt jauhnya sama non formilnya. Which is why.....Gw cinta Indonesia...karena orang2 nya kreatip bikin bahasa beraneka ragam :).