Saturday, December 24, 2011

2 Fir'aun pada jaman nabi Musa (??)

Berawal dari kebingungan gw saat dulu gw ke mesir. Sebelum kesana, gw yakin seyakin2ny kalo fir'aun yg disebutin dalam Al Quran dan kitab2 lainnya ituh merujuk ke Ramses the Great, ato Ramses II, dan juga ngeliat peninggalan Ramses II yg tersebar dimana2 saat di mesir bkn gw makin yakin. Tapi saat disana, pemandu nya bilang klo bukan Ramses II yg di tenggelamkan ke laut, tapi Meniptah (anak Ramses II).

Bener2 bikin bingung. Tapi setelah gugling sana sini saking penasarannya, akirnya gw dapet satu hasil penelitian dari Maurice Buccaile, seorang dokter yang akirnya jd muallaf setelah meneliti mummi Meniptah.

http://media.isnet.org/islam/Bucaille/BQS/HKonfrontasi2.html

Disituh di jelaskan kalau ada 2 Fir'aun pada jaman Nabi Musa. Fir'aun sebelum Nabi Musa meninggalkan mesir dan Fir'aun setelah Nabi Musa kembali ke Mesir setelah menerima wahyu dan diangkat menjadi seorang Nabi.

Ramses II adalah fir'aun yg mengangkat Nabi Musa menjadi anak angkatnya, dia dikenal sbg fir'aun yg terhebat dari semuanya, dan dia juga yang memerintahkan untuk membunuh anak laki2 dari bani israil karena dia mimpi akan ada seorang laki2 dari bani israil yg akan menumbangkan kekuasaannya.

Tapi menurut Maurice, setelah Nabi Musa lari dari kejaran Fir'aun Ramses II karena membunuh salah satu warga mesir dan pergi keluar mesir, dan ketika Nabi Musa tinggal di satu daerah bersama nabi Ya'kub untuk beberapa tahun lamanya, Ramses II meninggal.

Ketika Nabi Musa diperintah Allah swt untuk balik lagi ke mesir untuk mendakwahi Fir'aun atas kesombongannya yg udh ngaku2 sebagai Tuhan dan untuk menyelamatkan bangsa israil yg tertindas, yg dihadapinnya ituh Fir'aun yg lain, yaitu anaknya. Well....Like father like son. Sombongnya ga jauh beda.

Kalau penjelasan ky ginih, masuk akal si. Karena banyak yg bilang Ramses II meninggal secara wajar, padahal di Qur'an di bilang klo fir'aun exodus ituh meninggal karena tenggelem di laut. Nah si Maurice inih yg meneliti mummy nya Meniptah, dia menemukan kandungan garam yg jumlahnya ga wajar dalam mummy nya.

Apapun ituh, Allahu'alam :)

 

 

1 comment:

  1. Artikel menarik. Namun ada sedikit koreksi. Musa as tinggal bersama seseorang yg diperkirakan Nabi Syuaib as (bukan Ya'qub yg bapaknya Yusuf as yg merupakan bapak Bani Israil). Cerita ini terdapat pd al-Qur'an surat al Qashash: 23-29

    Adapun selamatnya jasad Fir'aun disebut Allah dlm firmanNya:

    "Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu[704] supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami". Q.S: Yunus: 92

    Jadi tujuan diselamatkannya jasad Firaun adalah agar menjadi pelajaran bagi kita semua & sebagai salah satu bukti kekuasaan Allah dan kebenaran Kalamullah (al-Qur'an). Itulah tujuan utama diceritakannya kisah Fir'aun dan Musa dlm al-Qur'an. Bukan yg lainnya. Maka tidaklah terlalu penting sebetulnya utk mencari tahu siapakah Firaunnya Musa itu. Walau jika kita dpt mengetahuinya itu bagus. Sy pun penasaran. Namun bukan itu tujuannya sebenarnya. Banyak sekali kisah dlm al-Qur'an dimana Allah tidak menyebut nama kaumnya spt pd kisah Dzulqarnain. Tapi dilain pihak Allah sampai menyebut nama seseorang, spt Abu Lahab. Semua ada hikmahnya.

    Disamping itu, janganlah kita sampai menjadikan sejarah atau akal sebagai penentu kebenaran. Stick to al Qur'an & hadist. Artinya kebenaran segala sesuatu ditimbang berdasar al Qur'an dan hadist.

    "Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Quran ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan) nya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui."
    Q.S: Yusuf: 3

    ReplyDelete