Saturday, February 25, 2012

Indonesia Mengajar

Jumat kemaren kantor gw ngadain acara. Ini adalah acara sosial tahunan dan tahun inih kantor gw ngebantu satu organisasi yg menurut gw awesome banget. Indonesia Mengajar. Ituh nama organisasinya.

Inti dari organisasi inih adalah mengirim para pemuda2 terbaik ke pelosok2 pedalaman Indonesia untuk mengajar disana selama setahun, setelah sebelumnya di training dulu. Why am i really salute with this organization ? Ga lain karena, mereka para pengajar muda ini bukanlah orang2 yg aslinya guru. Tapi mereka para profesional muda. Banyak yg udah pada kerja di kota2 besar dan bahkan di perusahaan besar ky di Astra tapi mereka rela mengorbankan diri mereka, resign dr perusahaan yg menjanjikan masa depan cerah ituh dan memilih untuk hidup di daerah pedalaman yang bahkan  nama tempatnya ajah klo di bilang, orang akan geleng kepala saking terpencilnya.

Cerita2 para pengajar muda yg waktu ituh dateng ke acara kantor kemaren menarik. Mereka bercerita bahwa daerah tempat mereka itu rata2 yg tidak ada PLN. Yang ada hanyalah genset yg cuma menyala selama 3 jam pd malam hari. Imagine now, di Jakarta, 15 menit ajah lampu mati, orang2 udah pada teriak. Disana, idupnya cuma 3 jam. Seperti luluk yg bercerita bahwa dia di tempatkan di daerah sulawesi barat bernama Menjane. Begitu dia bilang nama daerahnya, gw langsung mikir.....di Indonesia apah di India ituh ? :D.

Menurut mereka, bukan merekalah yg mengajar disana, tapi mereka justru belajar disana. Belajar kearifan para penduduk lokal, kesederhanaan mereka, belajar menghilangkan sifat egoisme dan materialisme. Dan satu yg menurut mereka itu mereka betah tinggal disana adalah, ketika melihat senyum para anak didik mereka. Subhanallah, kata mereka, anak didik mereka itu punya semangat belajar yg sangat tinggi.

Compare dgn para pelajar di Jakarta atau kota2 besar lainnya yang manja. Ke sekolah harus punya BB, harus di anter pake sopir, harus ini dan harus itu. Tapi mereka... Salah satu pengajar muda itu cerita kalau ada anak didiknya kelas 1 SD yg jarak rumah dan sekolah itu 6 km, dan harus melewati 2 sungai besar. Kelas 1 SD, umur sekitar 6/7 tahun harus melewati perjuangan seberat ituh dan kadang harus menghadapi kenyataan kalau di sekolahnya, guru2nya tidak masuk karena jarak tempuh yg terlalu jauh. Could you imagine that ??.

Para pengajar itu jg bilang, seringkali mereka mendapati keadaan kalau kelas kosong. Atau jika ditanya kenapa tidak masuk sekolah kemarin, anak didiknya menjawab kalau mereka harus menjaga adik, atau membeli beras, atau menjaga ternak2nya. Again....compare with the situation in Jakarta, yg anak2 sekolahnya males ke sekolah karena milih untuk maen PS.

Ironis memang, disaat anak2 pedalaman begitu semangat belajar tapi dibatasi oleh fasilitas yg ada, disini dengan fasilitas melimpah, anak2nya jadi begitu manja dan malas untuk belajar. Sering kali mereka memilih nongkrong di jalanan, ngerokok dan malakin anak2 yg lain.

Seandainya ajah gw bisa ikutan daftar di Indonesia Mengajar inih. Sayang ....

  1. Faktor umur yg udah lewat jatahnya

  2. Di Islam, cewe ga boleh jalan keluar lbh dr 24 jam tanpa mahramnya. Siapa pula yg mo gw tarik2 ? Abang2 gw ? :D, ngajak berantem ma istrinya ituh mah

  3. Ada ortu yg udah tua yg harus gw jaga disinih.


Karena ituhlah, gw kadang ngerasa iri sama mereka. Ngerasain gimana kita bener2 berasa berguna sama orang lain ituh adalah perasaan yg ga bisa di ungkapin sama kata2. It is what people say 'Happiness'.

Gw sering bayangin seandainya gw ikut terpilih jadi salah satu pengajar muda ituh. Dikirim ke lingkungan yg bertolak belakang banget sama lingkungan yg gw jalanin sekarang. Penuh dengan kekurangan. Harus beradaptasi. Apah gw sanggup yah. Karena basically, people hate to go out from their comfort zone. Ituh makanya gw bilang gw salute bgt sama mereka.

Moto mereka ituh, satu tahun mengajar, seumur hidup tak terlupakan. Pasti lah. Gimana bakal bisa ngelupain. Yang ada adalah hidup kita jadi lebih berwarna, dan penuh dgn cerita. Gw udah pernah ngerasain soalnya tinggal di lingkungan yg completely different, walaupun tidak kekurangan sedikitpun, bahkan lebih canggih. Dan gw tau, memori ituh ga akan pernah bisa ilang seumur hidup gw.

Again....Big salute for you guys. Disaat orang2 sinis terhadap negara, mereka optimis. Disaat orang2 nunjuk hidung orang lain untuk mengatasi masalah pendidikan, mereka justru terjun langsung.  Talk less and do more for this country. Something that i haven't done yet.

No comments:

Post a Comment